Pengurus PDIP Tepis Isu Perpecahan di Tubuh Partai

Se7bet slot online - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menepis anggapan adanya perpecahan di internal partai. Hasto menanggapi kekhawatiran adanya faksi-faksi yang ingin dirangkul atau dikucilkan dalam pemerintahan mendatang di tubuh PDIP.

"Tidak ada [perpecahan]," kata Hasto di Jakarta, Jumat, 12 April 2024.Se7bet merupakan situs slot gacor dengan minimal depo 25rb serta menyediakan ratusan game gampang menang.

Hasto menyatakan bahwa yang dianut adalah nilai-nilai keadaban publik dan nilai-nilai demokrasi yang jujur dan adil.

"Nilai-nilai kekuasaan untuk rakyat, bukan untuk korporasi," kata Hasto.

Se7bet situs slot online - Sebelumnya, Hasto menyatakan PDIP siap berjuang sebagai oposisi di luar pemerintahan dan parlemen untuk memenuhi tugas check and balances.Hasto menilai pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi periode kedua, kekuasaan yang tersentralisasi menimbulkan kemampuan memanipulasi, sehingga kekuasaan dan kritik dalam konteks kebijakan dan implementasinya memerlukan check and balances.

Hasto mengatakan berada di luar pemerintahan adalah tugas patriotik, seperti yang dialami PDIP pasca Pemilu 2004 dan 2009."Saat PDIP berada di luar pemerintahan pada 2004 dan 2009, kami sangat dihargai atas peran kami dalam meningkatkan kualitas demokrasi. Bahkan berada di luar pemerintahan, merupakan tugas patriotik untuk membela kepentingan rakyat itu sendiri," kata Hasto dalam keterangan persnya, Kamis, 15 Februari 2024.

Berdasarkan penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU), calon presiden dan wakil presiden yang diusung PDIP, yakni Ganjar Pranowo-Mahfud Md, hanya meraup 16,5 persen suara. Posisi pasangan ini berada di urutan ketiga. Pasangan Ganjar-Mahfud bahkan kehilangan suara di kubu PDIP di Jawa Tengah dan Bali.

Se7bet bandar judi slot - Berdasarkan penetapan KPU, pemenang Pilpres adalah pasangan Prabowo-Gibran yang memperoleh 58 persen suara.Pasangan Ganjar-Mahfud saat ini tengah mengajukan sengketa hasil Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Mereka beralasan bahwa terdapat kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif dalam pemilu kali ini. Sidang sengketa sedang berlangsung dan saat ini sedang menunggu putusan MK.