Menteri Pendidikan Jerman dipecat karena menanggapi protes di Gaza

Main di HALOBOS88 jelas menang nya dan pasti dibayar daripada coba coba ditempat lain ujung nya hanya rungkad doang - Seorang pejabat tinggi kementerian pendidikan telah dipecat setelah gagal menanggapi perselisihan tentang kebebasan akademik dan hak untuk melakukan protes.Sabine Döring diketahui telah menjajaki sebuah skema untuk memberikan sanksi, dengan pemotongan dana, kepada para dosen yang berbicara menentang pembubaran kamp protes pro-Palestina di sebuah universitas di Berlin.

Apa yang kami ketahui sejauh ini

Menteri Pendidikan Jerman Bettina Stark-Watzinger mengirimkan permintaan kepada Kanselir Jerman Olaf Scholz untuk memberhentikan Döring, hal itu terungkap pada Minggu malam.  Permintaan tersebut menyusul sebuah laporan dari lembaga penyiaran Jerman, ARD, yang melaporkan email-email yang menunjukkan bahwa sebuah tinjauan hukum telah diminta di dalam kementerian untuk menentukan apakah dana untuk para akademisi tersebut dapat dipotong.  

Kajian tersebut diprakarsai oleh Döring, yang bertanggung jawab atas universitas. Döring adalah pejabat tertinggi kedua di kementerian tersebut dan, tidak seperti Stark-Watzinger, ia bukanlah tokoh yang terpilih."Saya telah mengatur agar fakta-fakta dari kasus ini diselidiki secara menyeluruh dan transparan," kata Stark-Watzinger. Ia menegaskan bahwa "pemeriksaan terhadap konsekuensi potensial menurut undang-undang pendanaan memang telah diminta dari departemen terkait."

Buat yang penasaran maxwin coba main di HALOBOS88 saja dijamin penasaran nya langsung hilang - Döring mengakui bahwa ia "tampaknya telah mengekspresikan dirinya dengan cara yang menyesatkan ketika meminta tinjauan hukum," kata Stark-Watzinger."Meskipun demikian, tercipta kesan bahwa Kementerian Pendidikan sedang mempertimbangkan untuk mengkaji konsekuensi di bawah undang-undang pendanaan berdasarkan surat terbuka yang dilindungi oleh kebebasan berekspresi," tambah menteri tersebut.

Mengapa para akademisi menjadi sasaran?

Sekitar 150 mahasiswa aktivis pro-Palestina, yang memprotes aksi militer Israel di Jalur Gaza, menduduki sebuah halaman di Universitas Bebas Berlin pada awal Mei. Pihak universitas dengan cepat memanggil polisi, yang kemudian membersihkan area tersebut.Sebagai tanggapan, sekitar 100 akademisi dari berbagai universitas di Berlin menulis sebuah surat terbuka yang menegaskan hak para mahasiswa untuk berunjuk rasa.

"Terlepas dari apakah kami setuju dengan tuntutan spesifik dari kamp protes, kami mendukung para mahasiswa dan membela hak mereka untuk melakukan protes secara damai," tulis mereka.Polisi mengatakan 79 orang ditahan sementara setelah protes di bulan Mei, dengan 80 investigasi kriminal dan 79 proses pelanggaran dimulai.Dalam pernyataannya, para dosen mendesak "manajemen universitas untuk menahan diri dari operasi polisi terhadap mahasiswa mereka sendiri dan juga dari penuntutan pidana lebih lanjut."

Recomended banget nih main di HALOBOS88 member baru nya langsung dikasih jackpot yang turun terus sampe wd - Pada saat itu, Stark-Watzinger mengkritik surat para akademisi tersebut karena tidak menyebutkan serangan 7 Oktober yang dilakukan oleh kelompok ekstremis Palestina Hamas dan militan lainnya di Israel selatan. Ia mengulangi kritik tersebut pada hari Minggu. Hamas terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Uni Eropa dan lainnya.



Komentar